Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-06 13:42:04【Sehat】219 orang sudah membaca
PerkenalanPuskemas Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menangani 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin

Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sekitar 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin di Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong, mendapat perawatan di puskesmas setempat setelah mengeluh pusing, mual dan muntah usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Puskesmas Gekbrong Titin Kuraesin di Cianjur Kamis, mengangakan pihaknya langsung melakukan penanganan ketika belasan siswa mengeluhkan pusing, mual dan muntah selang beberapa saat setelah menyantap menu MBG seperti nasi, ayam katsu, tahu semur kecap, timun, dan anggur.
"Total yang mendapat perawatan di puskesmas sebanyak 14 orang sedangkan dua orang lainnya ditangani di sekolah, sebagian besar mengeluhkan hal yang sama setelah menyantap menu MBG," katanya.
Selang lima jam mendapat penanganan di puskesmas, tutur dia, kondisi kesehatan belasan siswa mulai membaik dan saat ini seluruh siswa sudah dipulangkan, namun tetap mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan.
Baca juga: Istana sebut penambahan Wamenkes untuk bantu masalah MBG di BGN
Pihaknya belum dapat memastikan penyebab dari keracunan tersebut, namun petugas puskesmas sudah mengambil sampel makanan dari menu MBG dan diserahkan ke petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, guna dilakukan uji laboratorium.
"Kami sudah mengambil sampel makanan dan muntahan siswa untuk dilakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab keracunan yang menimpa belasan siswa tersebut," katanya.
Bahkan ungkap dia, pihaknya telah melakukan pengecekan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Desa Songgom, guna memastikan standarisasi termasuk kondisi dapur dan lain-lain, dimana hasilnya cukup bagus, ngak ada masalah.
Sedangkan terkait Sertifikat Laik Higienie Sanitasi (SLHS) di dapur tersebut, informasi-nya dalam proses, sehingga pihaknya akan melakukan monitoring dan membuat Satgas di Puskesmas Gekbrong, sebagai bentuk siaga terhadap kejadian dugaan keracunan MBG.
"Setelah terbentuk Satgas di Gekbrong, tentunya pengawasan dan pemantauan akan lebih ditingkatkan guna memastikan ngak ada lagi kejadian yang sama menimpa siswa penerima manfaat MBG di wilayah Gekbrong," katanya.
Baca juga: Kemenag awasi program MBG perdana di Madrasah Bolsel
Suka(6624)
Sebelumnya: Kemenkes: Siklus penularan cacingan mudah diputus dengan kebersihan
Selanjutnya: Anggota DPR RI
Artikel Terkait
- Polri tindak pengguna vape etomidate meski bukan narkotika
- Langkah strategis lindungi warisan budaya dari klaim negara tetangga
- Perjalanan dua KA di Jember alami keterlambatan akibat banjir Semarang
- Wali Kota Semarang pastikan penanganan banjir optimal
- Kaltim bentuk SPPG wilayah 3T pastikan MBG sasar daerah terpencil
- Dompet Dhuafa salurkan 3.840 paket bantuan pangan untuk Palestina
- Sekolah asrama dorong pemerataan pendidikan di dataran tinggi China
- Pelatihan penjamah makanan SPPG digelar serenngak di Sulteng
- Empat ekor beruang muncul di perkebunan warga di Agam
- Dompet Dhuafa salurkan 3.840 paket bantuan pangan untuk Palestina
Resep Populer
Rekomendasi

Istana suguhkan Soto Banjar hingga mangut gindara untuk Presiden Afsel

Bupati Banyuwangi ingatkan SPPG utamakan kualitas makanan program MBG

Perpaduan Roti dan Pengobatan Tradisional China Makin Populer di China

Anggota DPR: MBG menurunkan stunting, tingkatkan kualitas pendidikan

BPOM tekankan komitmen atasi isu Cs

Pastikan keamanan produk, DKPP Batam perketat pengawasan obat hewan

ShopeePay selenggarakan promo 11.11 mulai 25 Oktober 2025

BGN tegaskan menu MBG ngak boleh gunakan bahan pabrikan